Wednesday, January 30, 2013

Silent Hill: Revelation

Mr. Pyramid Head


Assalamua'alaykum.

Boleh numpang teriak gak? hehehe. Teriakan pertama karena filmnya serem, dan teriakan kedua karena setelah nunggu 7 tahun, iya 7 tahun, sekuel film epic ini akhirnya keluar juga. Aku sebenarnya bukan penggemar game Silent Hill. Bukan gak suka main gamenya, tapi takut :D Paling berani itu nontonin adekku maen doang di XBOXnya. Itupun sambil ngintip lewat jari-jari. 

Yang jelas aku memang suka nonton film horror dari jaman kecil dulu. Misalnya Ju-On, The Ring, berbagai film horror Thailand. Kalau film Indonesia yang keren-keren itu ga usah disebut ya? Soalnya serem bgt hehe. Misalnya Rumah Dara (ini lebih ke slasher alias potong-memotong, tebas-menebas, blender-memblender), atau Po****. Tuh kan saking takutnya ampe gak berani sebut. Efeknya gini deh. Penakut abis. Trauma parah. Terakhir nonton ulang Ju-On yang pertama. Eeeeh, ngerinya masih ketinggalan seminggu. Sampe suamiku ngetweet, "Gimana sih caranya nyembuhin penakut? Istriku sampe ga berani ke dapur sendirian seminggu," hihihi. Jadi malu.

Oke, back to the topik yah. Aku coba tulis dulu summary-nya kayak apa Silent Hill ini.

Profil Film
Genre: Horor - Thriller - Slasher - a little of father and daughter drama
Sutradara: Michael J. Bassett
Produser:  Samuel Hadida dan Don Carmody
Penulis:  Michael J. Bassett
Sinematografi:  Maxime Alexandre
Musik:  Jeff Danna dan Akira Yamaoka
Based on:  Silent Hill 3 Game by Konami

Cast
Adelaide Clemens sebagai Heather/Sharon/Alessa
Kit Harington sebagai Vincent
Sean Bean sebagai Harry (ayah angkat Heather)
Radha Mitchell sebagai Rose Da Silva (ibu angkat Heather)
Carrie-Anne Moss sebagai Claudia Wolf
Malcolm McDowell sebagai Leonard
Deborah Kara Unger sebagai Dahlia
Roberto Campanella sebagai Red Pyramid (The most epic creature which always bring huge blade)

Salah satu rumah di Silent Hill


Sinopsis
Heather mimpi buruk. Dengan rambut pirang pendeknya yang lusuh, dia berlari di sebuah 'pasar malam' dikejar sekelompok orang berbaju hitam-hitam. Dia tersudut sampai ke komidi putar yang digerakkan oleh sosok monster berkepala baja berbentuk piramid. Orang-orang misterius itu mengelilinginya tapi tiba-tiba mereka terbakar. "Kamu gak boleh ke Silent Hill," kata cewek aneh yang tiba-tiba ada dihadapannya. Sosok cewek itu mirip Heather. Tapi... lebih gelap. Dia pun terbangun, kuyup oleh keringat. Untung cuma mimpi.

Heather dan ayahnya, Harry, sudah lima kali berpindah kota karena diburu orde aneh yang berasal dari Silent Hill. Di Silent Hill pertama, diceritakan bahwa Heather adalah anak angkat, bernama asli Sharon, yang bermimpi untuk pulang ke kota asalnya, Silent Hill. Dia lalu kabur meninggalkan ibunya yang bingung dan mengejarnya sendirian. Di sanalah ibunya mengetahui jati diri anaknya yang sebenarnya yang berhubungan dengan wanita yang pernah dikorbankan agar kota itu lepas dari kutukan.

Entah bagaimana, wanita itu dendam dan memunculkan sisi buruknya, Alessa, dan Sharon sebagai sisi baik. Alessa tetap tinggal di kota mati itu untuk membalaskan dendam, sedangkan Sharon dikirim ke panti asuhan agar  bisa merasakan kebahagian. Setelah berhasil mengalahkan musuh-musuhnya, Sharon dan ibunya pulang, namun mereka tersesat di dimensi lain. Sharon pun berhasil pulang ke rumah ayahnya, sedang ibunya tetap terjebak.

Setelah berpisah dengan istrinya, Harry tidak ingin berpisah lagi dengan anak angkat satu-satunya. Sehinga mereka sering berpindah kota dan berganti nama. Dalam pelariannya itu, Heather yang lupa kejadian di waktu kecil sering bermimpi buruk dan pergi ke Silent Hill.  tapi ia tahu, walau penasaran ia tidak boleh datang ke sana. 

Di hari pertamanya berangkat sekolah, ia dikenali oleh seorang lelaki tua. Ia pun buru-buru berangkat ke sekolah, karena ia tidak boleh dikenali oleh siapapun. Sampai di sekolah, ia berkenalan dengan Vincent, lelaki yang juga baru pindah sekolah. Ketika akan pulang, ternyata lelaki tua itu menguntitnya sampai ke sekolah. Ia pun panik dan berjanjian dengan ayahnya di mall tengah kota. Tapi, ayahnya tidak juga datang. Ia pun bertemu kembali dengan si penguntit dan membuatnya kabur ke bawah tanah. Ternyata, si penguntit adalah seorang detektif swasta yang disewa ordo sekte aneh yang mencari dirinya. "Kau harus ke Silent Hill, mereka mencarimu," katanya. Heather panik dan tiba-tiba datang 'kegelapan', lelaki tua itu pun terbunuh oleh makhluk aneh berkepala penuh pisau. Heather pun bertemu kembali dengan Vincent, lelaki muda yang kelihatannya tertarik pada dirinya.

Sambil diantar ke rumah, ternyata ayahnya hilang. Dinding rumahnya penuh tulisan berdarah, "Datanglah ke Silent Hill." Dengan begitu petualangan Heather kembali ke Silent Hill pun dimulai. Dengan misi untuk menyelamatkan sang ayah.

Review
Lega. Itulah satu kalimat pertama yang aku ucapkan setelah menonton film ini. Kalimat kedua Not Bad. Mungkin karena aku udah biasa sama monster-monster seremnya sehingga 'magic' dari film ini sedikit berkurang. Persis setelah nonton Tranformer 2. Sebenarnya yang bikin aku kaget itu, "kenapa pemeran utamanya berubah?" Padahal Jodelle Ferland, sebagai pemeran Sharon di Silent Hill pertama sering wara-wiri di film baru. Misalnya di Breaking Dawn Part 2. Usia dia juga harusnya udah cukup untuk meranin Heather yang berusia 18 tahun. Tapi, setelah lihat gamenya, ternyata memang harus berubah. Sosok Sharon/Heather di Silent Hill dua ini terkesan lebih 'ceria' dan lebih 'game banget' dibanding di Silent Hill pertama yang 'jadul' dan 'horor'. Jadi, ga masalah.

Jalan ceritanya sebenarnya lebih singkat dan cepat dibandingkan Silent Hill pertama. Di Relevation, sutradaranya lebih fokus ke Heather, bukan ke detail cerita. Namanya juga sekuel kali yah, cuma pengembangan. Tapi, ada beberapa pakem yang dilanggar. Monster-monster dan efek 'kegelapan' (dinding tiba-tiba berkarat dan mengelupas karena terbakar, yang tersisa tinggal rangka bangunan di sekitar si tokoh) dimunculkan di luar kota Silent Hill. Padahal, harusnya mereka terperangkap di dimensi yang berbeda di kota fiktif itu. Jadi, belum apa-apa udah bikin penonton takut duluan.

Terjebak di ruang  Manekin Monster

Dari sekuel kedua ini, saya hitung monster barunya cuma tiga. Yang pertama si monster berkepala pisau yang muncul di bawah tanah mall, lalu laba-laba manekin, dan monster orang gila di Silent Hill. Itupun ga ada yang aneh, cuma muka dijahit. Cukup mengecewakan. Terus, si Red Pyramid kok jadi kurang serem. Padahal, tiap ada dia tuh harusnya bulu kuduk merinding. Karena dia selalu menyeret-nyeret mayat orang, dan disekitarnya penuh lautan darah. Ini gak ada darah sama sekali -____- Cuma lewat terus clash! clash! potong tangan orang. Gitu doang. Tapi tetep, si suster monsternya tetep keren! Kayak ngedance hehe. Aku sempet mikir, Lady Gaga kemungkinan nyontohin si suster serem tapi seksi itu.

Monster Nurse

Untuk ending, lumayan ngagetin sih. Dan si Heather ga perlu ngeluarin ilmunya. Ini bikin kecewa juga. Padahal di Silent Hill pertama dia keren karena ngasi pembalasan yang super sadis, dengan ngeluarin kawat-kawat berduri yang bisa memeras sari-sari darah si musuh. Ini mana, huhuhuhuhuuhuhu. Gak tau ya, mungkin karena yang pertama keren banget, jadi ekspektasinya tinggi untuk si sekuel. Atau mungkin karena ratingnya R, jadi less blood. Aku lupa untuk Silent Hill ratingnya apa, mungkin Dewasa kali ya :)

Tapi so far, animasi+sound effectnya keren. Jepang banget! Game banget! Suka suka suka! Mungkin bagi kamu yang belum nonton Silent Hill pertama bakal ketakutan setengah mati nonton yang ini *evilgrin*

Berikut untuk rating dari aku untuk Silent Hill:

Tokoh: 8/10
Jalur Cerita: 6/10
Animasi+Sound Effect khas horor: 10/10 !!

Terima kasih sudah mampir.
Wassalamu'alaykum!

No comments:

Post a Comment